Sunday, October 22, 2006

Makna IDUL FITRI

Sebulan sudah kita menjalani Ibadah Puasa, saat-saat yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba juga,ya IDUL FITRI,hari dimana seluruh umat islam memanfaatkan kesempatan tersebut untuk saling maaf memaafkan kesalahan-kesalahan baik yang terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja. Dari makna IDUL FITRI yang berarti kembali kepada kesucian diri masing-masing inilah kita menjadi orang-orang yang suci tanpa dosa seperti layaknya bayi baru lahir. Dalam menyambut Perayaan Idul Fitri sunguh sarat dengan hal-hal yang sifatnyanya baru mulai dari, baju, celana, sepatu, motor, mobil,dan lain-lainya yang hampir mewarnai setiap tahun, sehingga jauh-jauh hari kita telah berepot-repot mempersiapkanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.

Betapa bahagianya mereka yang mampu membeli barang-barang baru tersebut, namun pernahkan kita berpikir bagi mereka orang-orang miskin, orang-orang yang di pengungsian, orang-orang yang di daerah bencana dan perang seperti Palestina, Irak, Lebanon, betapa mereka menangis menyambut Idul Fitri, karena bukanya hal-hal baru yang mereka dapatkan ,tetapi,kesedihan-kesedihan, karena rumahnya hancur, keluarganya hilang, orang tuanya meninggal, saudaranya diculik,dan banyak kesedihan-kesedihan lainya yang tidak bisa kita bayangkan, sementara kita menikmati Idul Fitri dengan hura-hura, suka cita, pesta dan sebagainya.

Lalu, bagaimana kita memaknai Idul Fitri dan Ramadhan tersebut? Sudahkah kita intropeksi terhadap diri kita selama sebulan ini, sudahkah kita menjalankan ibadah Puasa dengan sempurna, sudahkah kita mengetahui makna puasa kita juga, apakah puasa kita sekedar menahan makan dan minum selama sehari lalu di waktu berbuka kita juga menyantap apapun juga, makan berlebih-lebihan,tidakkah kita berpikir terhadap mereka-mereka yang kelaparan di luar sana, berapa hari mereka tidak makan, berapa banyak anak kelaparan yang akhirnya menyebabkan kurang gizi dan bahkan kematian bagi Balita-balita tersebut, sudahkah jiwa kita tersentuh oleh keadaan-keadaan tersebut? atau kita masa bodoh dengan itu semua yang penting aku dan keluargaku kenyang, bergizi, sehat, seperti itukah jiwa kita, bukankah mereka saudara kita, lalu siapa yang menolong mereka, apakah orang laian, agama lain, atau SIAPA???

Rasanya kita berdosa jika kita membiarkan mereka dalam keadaan yang terlantar, sementara kita bergelimpangan harta benda, makanan,minuman, dan sebagainya, marilah kita mulai memaknai Ramadhan dan Idul Fitri dengan makna yang sebenarnya dengan makna yang lebih sekedar menahan makan dan minum, lebih sekedar dari baju, sepatu,celana,motor, maupun mobil baru, sehingga makna Ramadhan dan Idul Fitri benar-benar berarti bagi semua umat islam, umat yang karenanya kita banggakan, umat yang karenanya kita junjung tinggi agar tercapai rahmatanlilallamin, yaitu menjadi rahmat bagi sekalian alam.

Marilah Ramadhan dan Idul Fitri ini kita gunakan sebagai moment untuk mendorong kita selalu peka terhadap situasi-situasi sosial umat, sehingga Ramadhan dan Idul Fitri benar-benar bermakna bagi seluruh umat islam pada khususnya dan umat manusia umumnya.

1 Comments:

Blogger Afin Yulia said...

wah jujur puasa kita kebanyakan cuma menahan lapar n haus, by the way maaf ya kali ada salah, tapi kalo ada angpao boleh juga

1:56 PM  

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home